Pada Qualifier Phase dan Group Phase, Dunia toto macau Gaming League melanjutkan empat tim terbaik per Location dari Qualifier Stage dan dua tim terbaik dari Team Stage untuk bertanding di babak Grand Final. Hingga 18 tim terbaik yang tidak langsung lolos ke Grand Final akan bertanding kembali di babak Play-Ins untuk memperebutkan enam tiket ke Grand Final. Overall sebanyak 12 tim terbaik akan berlaga pada babak Grand Final yang akan berlangsung di Basketball Hall Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Siswa yang mengambil bagian dalam program esports telah terbukti juga lebih mungkin selektif dan unggul dalam mata pelajaran STEM memberi mereka keahlian yang mereka butuhkan untuk memulai jalur karir terstruktur yang membuka peluang untuk unggul sepanjang hidup mereka.
Mobile Tales Jadi Mobile Esports Game Of The Year Versi Esports Award 2024
Keterampilan sosial (social ability) Siswa akan mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Esports membantu siswa mengembangkan kompetensi berdasarkan permainan yang mereka mainkan. Banyak title game esports adalah permainan berbasis tim yang membutuhkan komunikasi dan kolaborasi antar pemain membuat mereka bekerja sama untuk mengembangkan strategi demi meraih kemenangan dan memahami pentingnya sportivitas yang baik. Sebagaimana cabang olahraga lainnya, esport adalah cabang olahraga yang mempunyai banyak jenisnya.
Permainan Kompetitif
Disebutkan, esports, seperti pendahulunya– game, telah berubah dari minat subkultur menjadi kekuatan budaya arus utama, membuka berbagai peluang bagi merek untuk bergabung. Di era yang ditandai dengan hiper-individualisme dan hiper-konektivitas, merek harus lebih berempati dan mau beradaptasi dengan perubahan cepat dalam lingkup budaya yang semakin menyebar. Melainkan juga mengajarkan berbagai hal-hal positif, misalnya mengenai kedisiplinan, manajemen waktu, hingga kerja sama dengan teman. Tak bisa dipungkiri kalau kerja sama menjadi soft ability yang paling dibutuhkan dalam bidang pekerjaan apapun.
Melanjutkan kesuksesan Odyssey Mug, Odyssey Mug University Organization didedikasikan untuk para computer player tingkat mahasiswa, dan menyediakan platform bagi para calon gamer profesional yang untuk menunjukkan dan mempertajam kemampuan mereka. Tim-tim mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam akan saling beradu dalam serangkaian tantangan, dan bertarung dalam pertandingan tim 5v5 yang intens dalam dunia Real-Time Approach (RTS) Dota 2. Kolaborasi esports dapat mencakup berbagai hal, mulai dari sponsor hingga pembuatan konten. Merek-merek dapat bekerja sama dengan tim esports untuk membuat jersey atau perlengkapan bermerek, atau bekerja sama dengan turnamen esports untuk memberikan hadiah atau dukungan.
Sama halnya dengan olahraga tradisional, tidak ada jaminan seorang atlet esports bisa menjadi seorang profesional. Namun, program esports yang menyeluruh dapat membantu membangun minat jangka panjang dalam karier video game dan teknologi. Siswa dapat menemukan minat dalam pemrograman, desain, pengembangan perangkat lunak, operasi TI, dan bidang lainnya, hanya melalui paparan di lingkungan yang kreatif dan menyenangkan.
Dibentuknya IeSPA (Indonesia eSport Organization) merupakan salah satu bentuk dukungan dan pengakuan pemerintah tentang keberadaan eSport di Indonesia. Tidak hanya itu, pemerintah juga mengadakan Piala Presiden eSport dan Piala Menpora eSport yang semakin menunjang popularitas eSport di kalangan masyarakat luas san tentunya menyediakan hadiah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Atlet dalam Pasal 1 angka 6 UU Keolahragaan dikenal dengan istilah olahragawan, yaitu peolahraga yang mengikuti pelatihan dan kejuaraan olahraga secara teratur, sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan untuk mencapai prestasi. Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi melihat banyak putra dan putri Indonesia yang memiliki minat dan talenta terhadap olah raga elektronik. Minat dan talenta ini harus diberikan ekosistem yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, dedikasi tinggi, saling menghormati, dan kerja bersama. Namun, Clarinda bersyukur, lewat profesi ini ia dapat mengenal banyak orang baru, membuat relasi yang luas, dan mendapatkan pengalaman baru.
Atlet eSPorts juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan. Selain itu, pertumbuhan eSports telah menciptakan permintaan akan tenaga profesional diberbagai bidang. Peluang dalam eSports meliputi pembinaan, manajemen tim, organisasi acara, pembuatan konten, spreading, dan penyiaran. Seiring denganberkembangnya industri ini, jalur karier dalam video game profesional menjadi lebihberagam dan mudah diakses, sehingga menarik talenta dari berbagai latarbelakang dan keahlian. Esports juga telah mendapatkan pengakuan dari organisasi olahraga internasional, dengan beberapa negara mengakui pemain Esports sebagai atlet resmi.
Ternyata, International Olympic Board ( IOC) menilai bahwa e-sports tidak masuk dalam kriteria cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di olimpiade. Debut esports di Eastern Games tidak bisa jadi tolok ukur bahwa olahraga ini pantas dihelat dalam degree dunia. Atlet dilatih juga secara expert layaknya atlet-atlet olahraga tradisional lainnya. Bahkan termasuk soal kebugaran tubuh, agar menunjang peforma atlet eSports di field pertandingan. Konsentrasi seorang atlet olahraga ini akan jauh lebih tinggi, responsif lebih cepat. Bahkan di level internasional esport telah menjadi cabang olah raga di Eastern Games 2018.
Selama enam bulan, mereka telah melakukan survei ekstensif yang melibatkan lebih dari 100 organisasi terkait dan mengumpulkan masukan dari peserta yang mewakili lebih dari 30 tim dari Eropa Timur, MENA, serta Amerika Utara dan Latin. Namun Airin mengaku bahwa manuver yang dilakukan Samsung untuk mendulang industri video gaming ini tak hanya tahun ini. KOMPAS.com – Olahraga elektronik atau umum disingkat eSports, memang berangkat dari dunia gaming.
Adanya eSport dengan segala benefit yang bisa didapatkannya word play here berhasil mematahkan preconception buruk bermain game, terutama untuk anak-anak. Pada awalnya, anak-anak sangat dilarang untuk bermain video game terusan-terusan, karena bisa mengganggu sekolah. Namun sekarang, nggak sedikit orang tua yang memutuskan untuk memberhentikan sekolah anaknya untuk fokus ke eSport.